Kajian Islam dan Seluk-beluknya

Pengaruh Populasi Penduduk Terhadap Kegiatan Ekonomi

<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Ketenagakerjaan Di Bawah Bayang Ledakan Penduduk. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Menurut Thomas Robert Malthus pertambahan
jumlah penduduk adalah seperti deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, ...), sedangkan
pertambahan jumlah produksi makanan adalah bagaikan deret hitung (1, 2, 3, 4,
5, 6, 7, ...). Hal ini tentu saja akan sangat mengkhawatirkan masa depan kita
di mana populasi penduduk saat ini semakin mencemaskan. Jumlah penduduk semakin
besar dan semua orang memerlukan jaminan pangan dan penghidupan yang layak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFauWAJKwNDIWXP3-mb5XyrKXeJbzdfKj9EkaHHbcFAnQGVXKrB20odJP7Y981oNsCgnOeUtmDsKIn1YP5SEcGvMSlz1tBZ4qbfE5bQLMmjjYC4LFYMVpTxajdTvAlgPgqHTJS56G2gDI/s1600/pengangguran_eropa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="274" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFauWAJKwNDIWXP3-mb5XyrKXeJbzdfKj9EkaHHbcFAnQGVXKrB20odJP7Y981oNsCgnOeUtmDsKIn1YP5SEcGvMSlz1tBZ4qbfE5bQLMmjjYC4LFYMVpTxajdTvAlgPgqHTJS56G2gDI/s640/pengangguran_eropa.jpg" width="640" /></a></div>
<span lang="IN">Mencomot sebuah berita dari situs berita
Merdeka.com Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Suryo B.
Sulisto menyoroti kondisi tenaga kerja di Indonesia yang semakin
memprihatinkan. Menurut dia masalah paling krusial dihadapi saat ini adalah
jumlah penduduk yang terus meningkat dalam 10 tahun terakhir namun tidak
dibarengi dengan tersedianya lapangan kerja.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Suryo menjelaskan bahwa jumlah penduduk yang
semakin meningkat ini ditengarai akibat dari program Keluarga Berencana (KB)
yang sudah tidak lagi berjalan optimal. Padahal disisi lain pertambahan
penduduk ini tidak dibarengi dengan jumlah penyerapan tenaga kerja dalam negeri.
Bahkan penyerapan tenaga kerja saat ini dinilai tidak berkembang bahkan
cenderung menurun.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>"Ini ada keprihatinan yang serius dalam
hal tenaga kerja khususnya pada sumber daya manusia pada umumnya," ucap
Suryo dalam seminar di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (30/4).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Pendapat tersebut sejalan dengan catatan Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), bahwa pada kuartal I 2013 realisasi
investasi mencapai Rp 93 triliun dengan kemampuan menampung tenaga kerja
sebesar 361.924. Namun pada kuartal I 2014 realisasi investasi melonjak hingga
Rp 106,6 triliun tapi hanya mampu menyediakan lapangan kerja untuk 260.156
orang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Penurunan daya serap tenaga kerja ini
ditengarai karena model investasi yang telah bergeser dari padat karya atau
model industri yang membutuhkan banyak tenaga kerja menjadi model industri
padat modal dan padat teknologi. Artinya industri di masa depan tidak lagi
membutuhkan banyak tenaga kerja karena kemajuan teknologi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Jika memang benar ke depan investasi industri
telah bergeser kepada padat modal dan teknologi. Tentu saja ini tanda bahaya
bagi kondisi Indonesia yang saat ini mengalami pertumbuhan penduduk yang pesat.
Proyeksi pemerintah yang berusaha menciptkan setiap satu persen pertumbuhan
ekonomi menyerap 400.000 tenaga kerja akan sulit tercapai. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ini terbukti pada 2013 lalu sudah terlihat
pertumbuhan ekonomi setiap satu persen hanya mampu menyerap 180.000 atau hanya
45 persen dari proyeksi ideal yang dibuat pada 2010.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_e7I0GTWkArr4W8XifGCmhKFlMv2O6Kje3QJLI4KmUbUBc__TBtqwjgywphJhjCbqlKxPtMv1xi_xZbgHRPSzft85gpxadsmZi142GA_KiDj1nA8iFWZMPyHrkOR5HHXAfL9pU4u5SAs/s1600/toyota-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="235" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_e7I0GTWkArr4W8XifGCmhKFlMv2O6Kje3QJLI4KmUbUBc__TBtqwjgywphJhjCbqlKxPtMv1xi_xZbgHRPSzft85gpxadsmZi142GA_KiDj1nA8iFWZMPyHrkOR5HHXAfL9pU4u5SAs/s400/toyota-1.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Dalam sebuah berita di Harian Jawa Pos
disebutkan saat ini jumlah penganggur di Indonesia telah mencapai 7,45 juta
orang dan pemutusan hubungan kerja (PHK) di beberapa sektor industri terus
berjalan. Data Apindo menunjukkan, 11.000 karyawan dari sektor alas kaki telah
di-PHK, bahkan di sektor tambang batu bara 400.000–500.000 karyawan telah
dirumahkan. Padahal pertumbuhan ekonomi akan semakin melambat sebagai dampak
peningkatan pengangguran yang tentu saja menurunkan kemampuan konsumsi rumah
tangga. Dan ini akan menjadi efek bola salju yang terus berputar menggelinding
mempengaruhi aspek-aspek kehidupan yang lain. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Jika tautan pertambahan jumlah penduduk dengan
aspek ketenagakerjaan dan ekonomi tidak segera diberikan perhatian serius dari
pemerintah bukan tidak mungkin Indonesia akan menghadapi bencana pengangguran
yang serius ke depan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Pada aspek sosial laju pertumbuhan penduduk di
Indonesia yang semakin meningkat dan berdampak pada lonjakan jumlah penganggur
dikhawatirkan juga akan berdampak pada semakin tingginya ancaman kriminalitas
di lingkungan masyarakat. Tingginya pengangguran akan menimbulkan
ketidaksetabilan sosial. Tingkat pengangguran yang tinggi menggambarkan banyak
masyarakat yang kehilangan pendapatan. Padahal, mereka tetap dituntut memenuhi
kebutuhan hidup diri sendiri dan keluarganya, sehingga mereka akan melakukan
apa saja untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Inilah yang bakal memicu maraknya
tindak kejahatan seperti pencopetan, perampokan, pencurian dan tindak kriminal
lainnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Sebelum terlambat, pemerintah sudah seharusnya
berusaha lebih keras menekan pesatnya pertumbuhan penduduk. Hal pertama yang
menjadi prioritas sebaiknya adalah menggalakkan program KB kembali dengan
tujuan untuk mengendalikan jumlah anak dalam suatu keluarga atau mengurangi
jumlah angka kelahiran. Selain itu pada program KB juga terdapat misi
menyosialisasikan soal penundaan masa perkawinan dini agar jumlah angka
kelahiran yang tinggi saat ini dapat di tekan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Selain pada urusan KB, dalam mengimbangi
pertumbuhan penduduk pemerintah dapat berusaha juga menambah dan menciptakan
lapangan kerja baru. Seperti mengembangkan lapangan kerja pada sektor
pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan dan industri kecil yang berpeluang
menyerap banyak tenaga kerja. Sektor pertanian, perikanan, perkebunan, dan
peternakan yang semakin berkembang juga sekaligus diharapkan akan memberikan
jaminan sumber makanan bagi seluruh penduduk.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Pertambahan penduduk juga sebaiknya diimbangi
dengan peningkatan kesadaran pendidikan pada masyarakat. Melalui pendidikan
selain akan berdampak pada peningkatan kualitas penduduk juga diharapkan dengan
pendidikan dapat merubah pola pikir masyarakat soal kependudukan misal tentang
kepercayaan “banyak anak banyak rejeki”.</span></div>

Artikel BKKBN Ekonomi Pengaruh Populasi Penduduk Terhadap Kegiatan Ekonomi

Ketenagakerjaan Di Bawah Bayang Ledakan Penduduk. Menurut Thomas Robert Malthus pertambahan jumlah penduduk adalah seperti deret ukur ...

Baca selengkapnya »

Katakan TIDAK Pada Kenakalan Remaja

06.25 Ilham Halimy 0

<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKumnJDO2Ala02-rjNhRAYVGv9jwPSiCXK335vKhF9jtu4wQDBtS5qYzRbnVPumGxotz09JgOBwZXog88VsmdQymSqtJFIpSY7Q5BvIrhkJq_y87oOvrDGQX_xGRkP0StkY54Mcls2-XM/s1600/kenakalan+remaja.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKumnJDO2Ala02-rjNhRAYVGv9jwPSiCXK335vKhF9jtu4wQDBtS5qYzRbnVPumGxotz09JgOBwZXog88VsmdQymSqtJFIpSY7Q5BvIrhkJq_y87oOvrDGQX_xGRkP0StkY54Mcls2-XM/s1600/kenakalan+remaja.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span style="color: black;">        </span><span style="color: black;">Posisi
masa remaja adalah posisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, sehingga
masa remaja ini sering pula disebut sebagai masa transisi atau masa peralihan
dari masa kanak-kanak ke masa dewasa (Monks, 1984)</span>

</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span style="color: black;">Secara
psikologis masa remaja dibedakan dalam dua fase usia perkembangan, yaitu :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span style="color: black;">1. Masa
Puber, yaitu masa dimana remaja mulai mengenal dan berfikir serta tertarik
dengan masalah-masalah sexual yang mereka kenal dari sekitar lingkungannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span style="color: black;">2. Masa
Adolensi. Adolensi berarti tumbuh dan berkembang (Growth and development)
menuju alam dewasa. Artinya seseorang mulai meninggalkan masa kanak-kanak
menuju masa dewasa awal yang penuh dengan berbagai tugas dan tanggung jawab.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"><span style="mso-list: Ignore;">•<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">     
</span></span></span><span style="color: black;">Sesuai dengan
perkembangan biologisnya, pada kedua fase perkembangan tersebut di atas terjadi
4 macam perubahan fisik yang menyertai terjadinya dampak-dampak psikologis yang
perlu diwaspadai.<br />
Keempat perubahan fisik tersebut menurut Hurlock (1990) adalah sebagai berikut
:<br />
1. Perubahan ukuran tubuh yang cepat </span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"><span style="mso-list: Ignore;">•<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">     
</span></span></span><span style="color: black;">2. Perubahan proporsi
tubuh </span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"><span style="mso-list: Ignore;">•<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">     
</span></span></span><span style="color: black;">3. Tumbuhnya ciri-ciri
seks primer</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"><span style="mso-list: Ignore;">•<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">     
</span></span></span><span style="color: black;">4. Tumbuhnya ciri-ciri
seks sekunder </span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"><span style="mso-list: Ignore;">•<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">     
</span></span></span><span style="color: black;">Perubahan-perubahan
fisik dan seksual pada masa remaja mempunyai dampak psikologis yang besar,
meskipun akibatnya biasanya sementara, namun cukup menimbulkan perubahan dalam
pola perilaku, sikap dan kepribadian pada masa remaja penampilan fisik
merupakan faktor yang dianggap penting. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="IN" style="color: black; mso-ansi-language: IN;">Menurut Sunarwiyati S (1985)</span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span style="color: black;">1. </span><span lang="IN" style="color: black; mso-ansi-language: IN;">Kenakalan Biasa</span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="IN" style="color: black; mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>Contoh:
suka berkelahi, keluyuran, bolos sekolah dan pergi dari rumah </span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="IN" style="color: black; mso-ansi-language: IN;">2. Kenakalan Menjurus Pelanggaran</span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="IN" style="color: black; mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>Contoh:
mengendarai mobil tanpa SIM, mengambil barang orang tua tanpa izin</span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="IN" style="color: black; mso-ansi-language: IN;">3. Kenakalan Khusus</span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="IN" style="color: black; mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>Contoh:
penyalahgunaan narkoba, seks bebas dll</span><span lang="IN" style="color: black; mso-ansi-language: EN-AU;"> </span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="IN" style="color: black; mso-ansi-language: IN;">Menurut Singgih D. Gunarso (1998:19)</span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="background: white; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo5; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">     
</span></span></span><span lang="IN" style="color: black; mso-ansi-language: IN;">Kenakalan yang bersifat amoral dan sosial</span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="IN" style="color: black; mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>Sulit
digolongkan sebagai pelanggaran hukum, contoh: mencemooh teman sebayanya </span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="IN" style="color: black; mso-ansi-language: IN;">2. </span><span style="color: black;"><span style="mso-spacerun: yes;">  </span></span><span lang="IN" style="color: black; mso-ansi-language: IN;">Kenakalan yang bersifat melanggar hukum</span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-left: 21.3pt; text-indent: 14.15pt;">
<span lang="IN" style="color: black; mso-ansi-language: IN;">Penyelesaian
pelanggaran ini sesuai dengan hukum, contoh: menggunakan narkoba, </span><span style="color: black;"><span style="mso-spacerun: yes;">  </span></span><span lang="IN" style="color: black; mso-ansi-language: IN;">seks bebas, dan ugal-ugalan di
jalan</span><span lang="IN" style="color: black; mso-ansi-language: EN-AU;"> </span><span lang="EN-AU" style="color: black; mso-ansi-language: EN-AU;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-left: 21.3pt; text-indent: 14.15pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="IN" style="color: black; mso-ansi-language: IN;">Menurut Eva Imania Eliasa,M.Pd</span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"><span style="mso-list: Ignore;">•<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">     
</span></span></span><span lang="IN" style="color: black; mso-ansi-language: IN;">Faktor Internal</span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="IN" style="color: black; mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>1. </span><span lang="EN-AU" style="color: black; mso-ansi-language: EN-AU;">Krisis identitas </span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="IN" style="color: black; mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>2. </span><span lang="EN-AU" style="color: black; mso-ansi-language: EN-AU;">Kontrol diri yang lemah </span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"><span style="mso-list: Ignore;">•<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">     
</span></span></span><span lang="IN" style="color: black; mso-ansi-language: IN;">Faktor Eksternal</span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="IN" style="color: black; mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>1. </span><span lang="EN-AU" style="color: black; mso-ansi-language: EN-AU;">Keluarga </span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="IN" style="color: black; mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>2. </span><span lang="EN-AU" style="color: black; mso-ansi-language: EN-AU;">Teman sebaya yang kurang
baik </span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="IN" style="color: black; mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>3. </span><span lang="EN-AU" style="color: black; mso-ansi-language: EN-AU;">Komunitas/lingkungan/sekolah/
tempat tinggal yang kurang baik</span><span lang="EN-AU" style="color: black; mso-ansi-language: IN;"> </span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="IN" style="color: black; mso-ansi-language: IN;">Menurut Menurut Kumpfer dan Alvarado</span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"><span style="mso-list: Ignore;">•<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">     
</span></span></span><span lang="IN" style="color: black; mso-ansi-language: IN;">Kurangnya sosialisasi nilai-nilai moral dari orang tua</span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"><span style="mso-list: Ignore;">•<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">     
</span></span></span><span lang="IN" style="color: black; mso-ansi-language: IN;">Contoh perilaku yang ditampilkan orang tua</span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"><span style="mso-list: Ignore;">•<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">     
</span></span></span><span lang="IN" style="color: black; mso-ansi-language: IN;">Kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak</span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"><span style="mso-list: Ignore;">•<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">     
</span></span></span><span lang="IN" style="color: black; mso-ansi-language: IN;">Kurang diterapkannya disiplin kepada anak</span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"><span style="mso-list: Ignore;">•<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">     
</span></span></span><span lang="IN" style="color: black; mso-ansi-language: IN;">Tingginya konflik dalam lingkungan keluarga</span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"><span style="mso-list: Ignore;">•<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">     
</span></span></span><span lang="IN" style="color: black; mso-ansi-language: IN;">Kekerasan dalam lingkungan keluarga</span><span style="color: black;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"><span style="mso-list: Ignore;">•<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">     
</span></span></span><span lang="IN" style="color: black; mso-ansi-language: IN;">Anak tinggal jauh dari orang tua</span><span style="color: black;"></span></div>
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;"><span style="mso-list: Ignore;">•<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">     
</span></span></span><span lang="IN" style="color: black; mso-ansi-language: IN;">Perbedaan budaya tempat anak tinggal</span><br />
<br />
<br />
<br />
<span lang="IN" style="color: black; mso-ansi-language: IN;">sumber : http://blogsulistyo.blogspot.com/</span>

generasi GenRe muda Katakan TIDAK Pada Kenakalan Remaja

Posisi masa remaja adalah posisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, sehingga masa remaja ini sering pula disebut seba...

Baca selengkapnya »

Yang Namanya Remaja Pasti Bermasalah

06.21 Ilham Halimy 0

<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-3506816176622639557" itemprop="description articleBody">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgupCqc5NMy_KMya0uLrdCZNQHdOCnaf7n5QsWjtZvFIFKiSPX2sNgU_sdPsk79vQ4bC7wT5gE7TNXr9TjRII1vCTCaO6DY3YQzY7c1ScNqM5coMOTq4-4Ql_lVegg8BPmadzH-5aT82oY/s1600/remaja.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgupCqc5NMy_KMya0uLrdCZNQHdOCnaf7n5QsWjtZvFIFKiSPX2sNgU_sdPsk79vQ4bC7wT5gE7TNXr9TjRII1vCTCaO6DY3YQzY7c1ScNqM5coMOTq4-4Ql_lVegg8BPmadzH-5aT82oY/s1600/remaja.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<b><span style="font-size: x-small;">Apa sih masalah remaja masa kini?</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: x-small;"> </span></div>
<ul style="color: red;">
<li><span style="font-size: medium;">cinta?</span></li>
<li><span style="font-size: medium;">teman?</span></li>
<li><span style="font-size: medium;">sekolah/kuliah?</span></li>
<li><span style="font-size: medium;">Obat - Obatan</span></li>
<li><span style="font-size: medium;">Sex Bebas </span></li>
</ul>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<b><span style="font-size: x-small;">Yah, yang di atas semua benar kok. </span></b></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: x-small;">Karena saya sedang mengalami salah satunya juga. Hehehe.</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: x-small;">Saya
  bukan orang dengan latar belakang psikologi. Jadi gak mungkin saya 
bisa  ngomong panjang lebar tentang masalah remaja. Hanya saja, kemaren 
 sewaktu saya muncul dengan muka ditekuk berlipat-lipat di depan  
teman-teman kampus saya, ada yang langsung menyeletuk, “Kena masalah  
remaja neh..."</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: x-small;">Masalah-masalah
  seperti ini, yang kadang dianggap remeh oleh banyak orang, bisa saja  
menjadi penting bagi sebagian orang yang lain. Contohnya saja di Jepang.
  Jepang termasuk negara yang memiliki tingkat bunuh diri yang cukup  
lumayan *s<b>ok tau mode ON</b>*. Dan kebanyakan adalah karena mereka memiliki masalah dengan teman seperti digencet atau istilah kerennya <i>bullying, </i>atau
  memiliki masalah dengan pelajaran karena tingginya tingkat persaingan 
 disana. Bahkan di banda aceh kota saya tercinta pun, pernah ada orang  
yang berniat bunuh diri karena ditolak cintanya. wah, gila benar....!!!</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<br />
<b><span style="font-size: x-small;">Jadi akankah hal-hal seperti ini dibiarkan?</span></b></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: x-small;">Para
 orang tua yang anaknya masih remaja,perhatikan  mereka ya. . . Karena 
mereka yang kelihatannya tak punya masalah  mungkin saja memendam 
sesuatu. Tidak harus dengan menginterogasi kami  yang masih  imut-imut 
ini *hueek * tapi dengan mendampingi dan selalu  ada saat dibutuhkan. 
Begitu juga kalo saudara-saudara punya teman.  Perhatikan mereka. Karena
 tak semua orang bercerita dengan cablaknya  permasalahan mereka. </span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: x-small;">Setertutup apapun, sebenarnya tak ada orang yang  suka sendiriankan. Selalu ucapkan <b style="color: red;"><i>you’ll never walk alone</i> ,  </b>bukan  jagoan klub sepakbola loo....</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<br />
<span style="font-size: x-small;">pada orang-orang yang kita sayangi. Karena  kita tak kan pernah tahu apa yang akan terjadi...oke....</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzJyWyczQTGF_2QwOabXzsvsJdVOqdMzjk6zC2P69PhVAlUqjzTGaRlBB8e5I4zABZ5UFdC5b2AXw71JZLE9rJaK1RSZf6FVC-WiMRg6gJkyCqCOOZ9RF3E-82FZcAqB8kai3jCl5oxj0/s1600/tawuran.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzJyWyczQTGF_2QwOabXzsvsJdVOqdMzjk6zC2P69PhVAlUqjzTGaRlBB8e5I4zABZ5UFdC5b2AXw71JZLE9rJaK1RSZf6FVC-WiMRg6gJkyCqCOOZ9RF3E-82FZcAqB8kai3jCl5oxj0/s1600/tawuran.jpg" /></a></div>
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: trebuchet ms; text-align: justify;">
<span style="font-size: medium;"><b><span style="color: #3333ff;">Permasalahan Remaja</span></b></span><br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="line-height: 115%;">Dengan 
pesatnya perkembangan teknologi, ikut berkembang pula perkembangan 
remaja – remaja di Indonesia. Ada  yang menjurus ke hal positif dan juga
 ke hal yang negatif. Contoh  dampak negatifnya adalah seks bebas. 
Dikalangan remaja seks bebas telah  banyak dilakukan oleh remaja bebas, 
bisa dibilang sebagai rahasia umum  kali ya?</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: trebuchet ms; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: trebuchet ms; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="line-height: 115%;">Saat
  remaja merupakan saat yang paling rentan, kenapa? Ya karna pada saat  
remaja, emosi kita paling besar. Kita berusaha tampil lebih baik  
daripada orang lain, kita tidak mau kalah dengan orang lain. Emosi yang 
 tidak stabil itu menyebabkan mudah masuknya pengaruh dari luar.</span><span style="line-height: 115%;">
  Diusia remaja, akibat pengaruh hormonal, juga mengalami perubahan 
fisik  yang cepat dan mendadak. Perubahan ini ditunjukkan dari 
perkembangan  organ seksual menuju kesempurnaan fungsi serta tumbuhnya 
organ genetalia  sekunder. Hal ini menjadikan remaja sangat dekat dengan
 permasalahan  seputar seksual. Namun terbatasnya bekal yang dimiliki 
menjadikan remaja  memang masih memerlukan perhatian dan pengarahan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: trebuchet ms; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="line-height: 115%;">Remaja di Indonesia cenderung berpikir sempit, </span><span style="line-height: 115%;">remaja
  memang cenderung berpikir masa kini saja. Barulah bila semakin  
bertambah usia, masa depan semakin diperhitungkan. Di masa dewasa lah  
orang biasanya mulai menyesali perilakunya di kala remaja. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: trebuchet ms; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: trebuchet ms; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; font-family: trebuchet ms; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="line-height: 115%;"><span style="font-weight: bold;">Gambaran seks bebas dikalangan remaja</span></span></span></div>
<div style="color: black; font-family: trebuchet ms; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: x-small;">Berdasarkan
  penelitian di berbagai kota besar di Indonesia, sekitar 20 hingga 30  
persen remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks. Celakanya,  
perilaku seks bebas tersebut berlanjut hingga menginjak ke jenjang  
perkawinan. Ancaman pola hidup seks bebas remaja secara umum baik di  
pondokan atau kos-kosan tampaknya berkembang semakin serius. Mungkinkah 
 karena longgarnya control mereka pada mereka? Pakar seks juga specialis
  Obstetri dan Ginekologi Dr. Boyke Dian Nugraha di Jakarta 
mengungkapkan,  dari tahun ke tahun data remaja yang melakukan hubungan 
seks bebas  semakin meningkat. Dari sekitar lima persen pada tahun 
1980-an, menjadi  duapuluh persen pada tahun 2000.<br />
Kisaran angka tersebut, kata Boyke,  dikumpulkan dari berbagai 
penelitian di beberapa kota besar di  Indonesia, seperti Jakarta, 
Surabaya, Palu dan Banjarmasin. Bahkan di  pulau Palu, Sulawesi 
Tenggara, pada tahun 2000 lalu tercatat remaja yang  pernah melakukan 
hubungan seks pranikah mencapai 29,9 persen.“sementara  penelitian yang 
saya lakukan pada tahun 1999 lalu terhadap pasien yang  datang ke Klinik
 Pasutri, tercatat sekitar 18 persen remaja pernah  melakukan hubungan 
seksual pranikah,” kata pemilik Klinik Pasutri ini.</span><br />
<span style="font-size: x-small;"><br />
Kelompok  remaja yang masuk ke dalam penelitian tersebut rata-rata 
berusia 17-21  tahun, dan umumnya masih bersekolah di tingkat Sekolah 
Lanjutan Tingkat  Atas (SLTA) atau mahasiswa. Namun dalam beberapa kasus
 juga terjadi pada  anak-anak yang duduk di tingkat Sekolah Menengah 
Pertama (SMP).  Beberapa  penelitian menunjukkan, remaja putra maupun 
putri pernah berhubungan  seksual. Di antara mereka yang kemudian hamil 
pranikah mengaku taat  beribadah. Penelitian di Jakarta tahun 1984 
menunjukkan 57,3 persen  remaja putri yang hamil pranikah mengaku taat 
beribadah. Penelitian di  Bali tahun 1989 menyebutkan, 50 persen wanita 
yang datang di suatu  klinik untuk mendapatkan induksi haid berusia 
15-20 tahun. Menurut Prof.  Wimpie, induksi haid adalah nama lain untuk 
aborsi. Sebagai catatan,  kejadian aborsi di Indonesia cukup tinggi 
yaitu 2,3 juta per tahun. “  Dan 20 persen di antaranya remaja,” kata 
Guru Besar FK Universitas  Udayana, Bali ini.<br />
</span><br />
<span style="font-size: x-small;"></span><br />
<span style="font-size: x-small;"></span><br />
<span style="font-size: x-small;"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCj56Ofst3RKuVu-v8tDghniNWw2ZofT-sMu5UmnBbYXAycdL0bmSnrlNGKGf6EJIXcfpTAGjHqA_YBFJdrsgUaXXpwp2N-QwawUkuU9_GIuM2KJgNQRbZYf1vnhVaJ1h85pE0UaMDMCw/s1600/1305696721_204647685_1-Gambar--Konsultasi-Masalah-Remaja.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCj56Ofst3RKuVu-v8tDghniNWw2ZofT-sMu5UmnBbYXAycdL0bmSnrlNGKGf6EJIXcfpTAGjHqA_YBFJdrsgUaXXpwp2N-QwawUkuU9_GIuM2KJgNQRbZYf1vnhVaJ1h85pE0UaMDMCw/s320/1305696721_204647685_1-Gambar--Konsultasi-Masalah-Remaja.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-size: x-small;"><br />
<span style="font-weight: bold;">Penyebab prilaku seks bebas</span></span></div>
<div class="ListParagraphCxSpFirst" style="color: black; font-family: trebuchet ms; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="line-height: 115%;">Remaja
  memiliki emosi yang luar biasa besar, seseorang cenderung menginginkan
  perhatian yang lebih. Jika dalam keluarga seorang remaja tidak  
memperoleh perhatian yang diinginkan, mereka cenderung mencarinya di  
luar lingkungan keluarga</span><span style="line-height: 115%;">.Cukup  
tidaknya kasih sayang dan perhatian yang diperoleh sang anak dari  
keluarganya, cukup tidaknya keteladanan yang diterima sang anak dari  
orangtuanya, dan lain sebagainya yang menjadi hak anak dari orangtuanya.
  Jika tidak, maka anak akan mencari tempat pelarian di jalan-jalan 
serta  di tempat-tempat yang tidak mendidik mereka. Anak akan dibesarkan
 di  lingkungan yang tidak sehat bagi pertumbuhan jiwanya. Anak akan 
tumbuh  di lingkungan pergaulan bebas.<br />
<br />
Dalam lingkungan pergaulan remaja  ABG, ada istilah yang kesannya lebih 
mengarah kepada hal negatif  ketimbang hal yang positif, yaitu istilah 
?Anak Gaul?. Istilah ini  menjadi sebuah ikon bagi dunia remaja masa 
kini yang ditandai dengan  nongkrong di kafe, mondar-mandir di mal, 
memahami istilah bokul, gaya  fun, berpakaian serba sempit dan ketat 
kemudian memamerkan lekuk tubuh,  dan mempertontonkan bagian tubuhnya 
yang seksi.<br />
<br />
Sebaliknya mereka  yang tidak mengetahui dan tidak tertarik dengan hal 
yang disebutkan  tadi, akan dinilai sebagai remaja yang tidak gaul dan 
kampungan.  Akibatnya, remaja anak gaul inilah yang biasanya menjadi 
korban dari  pergaulan bebas, di antaranya terjebak dalam perilaku seks 
bebas.</span></span></div>
<div class="ListParagraphCxSpFirst" style="color: black; font-family: trebuchet ms; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="color: black; font-family: trebuchet ms; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="line-height: 115%;"> </span></span></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="color: black; font-family: trebuchet ms; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="line-height: 115%;">Jika
  saja para orang tua lebih memberikan perhatian pada anak – anaknya  
maka, anak – anak mereka tidak mungkin terjerumus dalam pergaulan bebas 
 yang bisa merusak sang anak. Dari pergaulan bebas ini para remaja  
mengenal seks bebas, narkoba, dugem, alcohol dan lain- lain. Jadi pada  
intinya permasalahan remaja iuni tidak lepas dari peran serta keluarga  
sekitar.</span></span></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="color: black; font-family: trebuchet ms; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="color: black; font-family: trebuchet ms; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="line-height: 115%;"><span style="font-weight: bold;">Akibat Perilaku Seks Bebas</span></span></span></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="color: black; font-family: trebuchet ms; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="line-height: 115%;">Menurut
  Dr Boyke Dian Nugraha, jika hubungan seks tersebut dilakukan sebelum  
usia 17 tahun, risiko terkena penyakit menular seksual bisa mencapai  
empat hingga lima kali lipat. Selain itu, seks pranikah akan  
meningkatkan kasus penyakit menular seksual, seperti sipilis, GO  
(ghonorhoe), hingga HIV/AIDS. Androlog Anita Gunawan mengatakan, kasus  
GO paling banyak terjadi. </span></span></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="color: black; font-family: trebuchet ms; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="color: black; font-family: trebuchet ms; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="line-height: 115%;">Penderita
  bisa saja tidak mengalami keluhan. Tapi, hal itu justru semakin  
meningkatkan penyebaran penyakit tersebut. Anita menggolongkan penyakit 
 GO tersebut ke dalam subklinis, kronis dan akut. Subklinis dan kronis, 
 kata anita, tidak menimbulkan gejala serta keluhan pada penderita.  
Sedangkan GO akut akan menampakan gejala, seperti sulit buang air kecil 
 atau sakit pada ujung kemaluan. “Pada pria biasanya menampakan gejala. 
 Berbeda dengan wanita, seringkali tidak menampakan gejala yang jelas.  
Paling-paling hanya timbul keputihan atau anyang-anyang,” ujarnya.</span></span></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="color: black; font-family: trebuchet ms; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="color: black; font-family: trebuchet ms; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="line-height: 115%;">Bagaimana
  dengan GO yang sudah parah? Dr Boyke Dian Nugraha menjelaskan, untuk 
GO  yang sudah parah dapat menyebabkan hilangnya kesuburan, baik pada 
pria  maupun wanita. Saluran sperma atau indung telur menjadi tersumbat 
oleh  kuman GO.<br />
Disisi lain, Boyke menambahkan, perilaku seks bebas ini  bisa berlanjut 
hingga menginjak perkawinan. Tercatat sekitar 90 dari 121  masalah seks 
yang masuk ke Klinik Pasutri (pasangan suami istri)pada  tahun 2000 
lalu, dialami orang-orang yang pernah melakukan hubungan  pranikah (pre 
marital).</span></span></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="color: black; font-family: trebuchet ms; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="color: black; font-family: trebuchet ms; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="line-height: 115%;">Hamil
  diluar nikah merupakan masalah yang bisa juga ditimbulkan dari 
perilaku  seks bebas. Banyak dari remaja kita melakukan aborsi untuk 
menutupi  kehamilannya. Tapi apakah kalian tahu jika aborsi bisa 
mengancam jiwa  sang ibu dan janin yang ada dirahim ibu. Biasanya aborsi
 dilakukan  ketika janin berusia 1 – 3 minggu. Setelah itu janin akan 
lebih susah  diaborsi. Yang lebih parah jika aborsi yang dilakukan 
ketika janin telah  berusia lebih dari 3 minggu dan terdapat sisa 
anggota tubuh janin yang  tidak bisa keluar hal itu akan menyebabkan 
kanker bagi sang ibu. Ngeri  ga sih?</span></span><span style="font-size: x-small;"><span style="color: black;"><span style="line-height: 115%;"></span></span></span><span style="font-size: x-small;"><span style="color: black;"><span style="line-height: 115%;"> </span></span></span></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="color: black; font-family: trebuchet ms; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRn7iYRpwxCZeBJTrtjdhxK1Tk9dsl8sJkpdDGEXdbAf09srZRRyffvf1NRgW6YQuhq_j_rtfFk9hbAGaGPZKNi0fkeJONHWaCk6RgkjIWxZJaMcgBJzdpwwzkgBGASUPf8as-IcBSzK4/s1600/familycom.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRn7iYRpwxCZeBJTrtjdhxK1Tk9dsl8sJkpdDGEXdbAf09srZRRyffvf1NRgW6YQuhq_j_rtfFk9hbAGaGPZKNi0fkeJONHWaCk6RgkjIWxZJaMcgBJzdpwwzkgBGASUPf8as-IcBSzK4/s320/familycom.jpg" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="color: black; font-family: trebuchet ms; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="color: black;"><span style="line-height: 115%;">Jadi
  sebelum melakukan sesuatu pikir lebih logis, jangan melakukan semua  
hanya atas nama cinta. Penyesalan akan selalu datang belakangan. Jangan 
 buat masa mudamu hancur karna kenikmatan sesaat.</span></span></span></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="color: black; font-family: trebuchet ms; text-align: justify;">
</div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="color: black; font-family: trebuchet ms; text-align: justify;">
</div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="color: black; font-family: trebuchet ms; text-align: justify;">
</div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="color: black; font-family: trebuchet ms; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="color: black;"><span style="line-height: 115%;">sumber : http://toyatraining.blogspot.com/</span></span></span></div>
</div>
</div>
<span class="post-author vcard">
</span>
<span class="post-comment-link">
</span>
<span class="post-icons">

</span>

generasi GenRe muda Yang Namanya Remaja Pasti Bermasalah

Apa sih masalah remaja masa kini? cinta? teman? sekolah/kuliah? Obat - Obatan Sex Bebas Yah, yang di atas semua ben...

Baca selengkapnya »

Generasi Berencana Menuju Generasi Emas Indonesia

06.12 Ilham Halimy 0

<br />
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_346811" style="width: 650px;">
<img alt="14128554452056907673" class="aligncenter size-full wp-image-346811" height="363" src="http://assets.kompasiana.com/statics/files/14128554452056907673.jpg?t=o&v=700" title="14128554452056907673" width="640" />
<br />
<div class="wp-caption-text">
Image: bkkbn.go.id</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Remaja sejatinya adalah harapan semua 
bangsa, negara-negara yang memiliki remaja yang kuat serta memiliki 
kecerdasan sprititual, intelektual serta emosional yang kuat menjadikan 
bangsa tersebut kelak akan kuat pula.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perkembangan dunia yang kian menglobal, 
menjadikan perubahan-perubahan besar terhadap perilaku remaja, namun 
perubahan tersebut lebih cenderung mengarah pada kegiatan negatif 
dibanding positifnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Masalah remaja yang timbul biasanya 
berkaitan dengan masalah seksualitas (Hamil di luar nikah, aborsi), 
AIDS,  penyalahgunaan Napza dan sebagainya. Remaja dalam kondisi ini 
tentu saja membutuhkan penanganan serta informasi seluas-luasnya 
mengenai kesehatan reproduksi, pentingnya menata masa depan dengan baik 
lewat meninggalkan perilaku yang tidak bermanfaat dan merusak masa depan
 remaja itu sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
Menjalani kehidupan remaja yang jauh 
dari perilaku sex bebas, pernikahan dini dan ketergantungan pada 
obat-obatan terlarang serta menjauhkan diri dari bahaya AIDS tentulah 
membutuhkan perhatian kita semua. Remaja tidak bisa berjalan sendirian 
tanpa pendampingan orang tua, masyarakat lingkungan serta negaranya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Menyadari ini, BKKBN (Badan Kependudukan
 Keluarga Berencana Nasional) sebagai wakil pemerintah yang bertanggung 
jawab menjalankan program PKBR (Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi 
Remaja) suatu program yang memfasilitasi <i>remaja agar belajar 
memahami dan mempraktikan perilaku hidup sehat dan berakhlak untuk 
mencapai ketahanan remaja sebagai dasar mewujudkan Generasi Berencana 
(GenRe).</i></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk menjalankan niat mulia tersebut 
tentulah memerlukan strategi yang jitu, berkesinambungan serta 
melibatkan banyak pihak, baik dari institusi pendidikan sebagai tempat 
berkumpulnya aktifitas remaja dan pemerintah daerah sebagai pendukung 
dan pemegang kebijakan di suatu daerah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pentingnya BKKBN  memiki Public Relation
 yang terencana, baik itu menyangkut komunikasi ke dalam serta 
komunikasi ke luar diharapkan mampu menjadikan program GenRe ini 
berjalan dengan sukses.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_346859" style="width: 615px;">
<img alt="1412872038131659427" class="aligncenter size-full wp-image-346859" height="360" src="http://assets.kompasiana.com/statics/files/1412872038131659427.png?t=o&v=700" title="1412872038131659427" width="605" />
<br />
<div class="wp-caption-text">
Arah tujuanGenRe (Generasi Berencana) Image: pikremajasmk04.blogspot.com</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tujuan dan Sasaran Genre</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Remaja usia (10-24 tahun) dan belum 
menikah, mahasiswa/mahasiswi yang belum menikah, keluarga yang memiliki 
remaja serta, masyarakat yang peduli terhadap remaja</i> sebagai 
sasaran utama dari program GenRe harus masuk dan terlibat langsung dan 
memahami pentingnya akan tujuan dari program keluarga Berencana (GenRe).</div>
<div style="text-align: justify;">
Pendekatan BKKBN dengan melibatkan pihak
 sekolah dan kampus sebagai bagian dari mendekatkan GenRe dengan 
komunitasnya yaitu remaja sekolah/mahasiswa yang telah berjalan selama 
ini tentulah harus mendapatkan dukungan dari semua pihak baik itu dari 
guru dan kampus dimana remaja dan mahasiswa itu beraktifitas.</div>
<div style="text-align: justify;">
Melibatkan anak sebaya sebagai duta 
GenRe yang telah berjalan selama ini juga dengan pembekalan-pembekalan 
serta modul-modul yang sesuai dengan usianya diharapkan mampu 
mendekatkan program ini pada sasarannya yaitu remaja Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<img alt="" class="aligncenter" height="226" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcXHcN0nevgJPWBJTSQCUElbgIhJSMlg4rdiZbHqR6GAHLkH77QQqZwrGyXKbrfG5BEXzO3ybYZt-EF1w78oPn9W9Ab1i7QCWl2lJqpIvohfoMKqdJz76I2iiGMElWEf3iWXXBbP_hufg/w830-h294-no/" title="image: pikrpanutanjaya.blogspot.com" width="651" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>PIK-R/M (Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Pusat Informasi Konseling-Remaja/mahasiswa (PIK-RM)</i>
 sebagai sebagai strategi pendekatan terhadap remaja dalam program GenRe
 juga diharapkan dapat memberikan sumbangsih yang banyak untuk 
memberikan informasi serta wadah konsuling bagi remaja sekolah dan 
mahasiswa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Remaja sebagai peralihan dari usia anak 
anak seringkali dihadapkan pada persoalan-persoalan yang membuat mereka 
ingin serba tahu dan mencoba banyak hal. Perubahan psikis maupun 
biologis yang dialami remaja seringkali membuat mereka dihadapkan pada 
persoalan pada siapakah remaja mengadu serta bertanya akan yang 
menyangkut pubertas serta hal yang berbau sex.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sikap sebagian masyarakat/orang tua yang
 tabu membicarakan sex juga membuat remaja seringkali salah langkah dan 
mencari sendiri jawaban atas pertanyaan pertanyaan yang ada dalam 
benaknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Banyaknya konten-konten dewasa saat ini 
seringkali menjadi rujukan atas pertanyaan-pertanyaan remaja yang tentu 
saja justru seringkali menjerumuskan mereka pada jawaban-jawaban yang 
salah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Langkah BKKBN mengembangkan PIK-R/M ini 
tentulah sangat tepat untuk menjawab serta menjadikan rujukan bagi 
pencaharian jawaban-jawaban remaja dengan segala persoalannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>BKR (Bina Keluarga Remaja)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdirinya kelompok BKR (Bina Keluarga 
Remaja) sebagai strategi pendekatan terhadap orang tua dari program 
GenRe yang dilakukan oleh sekelompok keluarga/orangtua untuk 
meningkatkan bimbingan/pembinaan tumbuh kembang remaja secara baik dan 
terarah dalam rangka membangun keluarga yang berkualitas juga harus 
terus mendapat perhatian dari semua pihak terutama orang tua dan tokoh 
masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengembangan kelompok Bina Keluarga 
Remaja (BKR) dapat membantu orangtua dalam memahami remaja, permasalahan
 remaja, dan cara berkomunikasi dengan remaja.</div>
Melalui kelompok BKR setiap keluarga yang memiliki remaja dapat saling 
bertukar informasidan berdiskusi bersama tentang hal-hal yang berkaitan 
dengan remaja, meliputi Kebijakan Program GenRe yaitu:<br />
<div class="wp-caption alignnone" style="width: 631px;">
<img alt="Delapan Fungsi Keluarga (Image: planninggeneration.blogspot.com)" class=" " height="410" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6T0ErTQJGr1gjrnALenau-NQVTUJM3U2VoqplrYdwN8OrgQeqlWnXMa8HW250jvQwNxzkXiwZIssb4c2xuMraceflMejJZQBnImTzHUzVesDt_GWrs2MSaaXPoRrj6GWOF2C6b_-1Dh-R/s1600/Untitled2.jpg" title="Delapan Fungsi Keluarga (Image: planninggeneration.blogspot.com)" width="621" />
<br />
<div class="wp-caption-text">
Delapan Fungsi Keluarga (Image: planninggeneration.blogspot.com)</div>
</div>
<b>1. Penanaman Nilai-Nilai Moral Melalui 8 Fungsi Keluarga yang meliputi: </b><br />
<ul style="text-align: justify;">
<li><b>Fungsi Agama </b>lewat pemberian nilai-nilai keagamaan yang baik sebagai bekal hidup</li>
<br />
<li><b>Fungsi Budaya</b>, keluarga harus mampu 
menanamkanpenguninya untuk hidup sebagai makhluk sosial yang saling 
interaksi yang baik antara satu sama lainya.</li>
<br />
<li><b>Fungsi Cinta dan Kasih Sayang</b> yang diberikan 
orang tua kepada anak/remaja akan menghantarkan mereka untuk belajar 
bukan saja hanya menyayangi tetapi juga belajar menghargai orang lain.</li>
<br />
<li><b>Fungsi Perlindungan</b>, keluarga hendaknya tempat berlindungnya remaja di mana di dalamnya ditemukan rasa aman serta nyaman.</li>
<br />
<li><b>Fungsi Reproduksi</b>, remaja lewat keluarganya 
diharapkan dapat memahami pentingnya menjaga serta melindungi dirinya 
lewat pemahaman fungsi reproduksi secara sehat dan benar lewat 
pernikahan yang sah, teguh dalam menjaga kesucian reproduksinya hingga 
menikah kelak.</li>
<br />
<li><b>Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan</b> diharapkan 
memberikan pemahaman terhadap remaja akan pentingnya hidup 
bersosialisasi dengan baik dan benar, karena sejatinya manusia 
membutuhkan satu dan lainnya.</li>
<br />
<li><b>Fungsi Ekonomi</b>, keluarga hendaknya dapat 
memberikan pemahaman pentingnya memcari sumber pemasukan yang baik serta
 menggunakannya dengan baik pula lewat tindak hidup hemat dan menabung.</li>
<br />
<li><b>Fungsi Lingkungan</b>, keluarga hendaknya dapat mengaktualisasikan dirinya lewat bersikap bersih dan disiplin</li>
<div class="wp-caption aligncenter" style="width: 516px;">
<img alt="Image: desirakhmadiyanti-bkkbn.blogspot.com" height="179" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7HsL4Zh70xfX4HCNGiaqMOw3eqXcUeW-H6b47fqUi5q3Jd02BUdE4HsfSGPP_1G9kf-H4LRYZaOucbeiqmThvOVxhuPkObcT2-xn-hvRDx0tXRwAXo0H2Cbb4eGgztpuKNG7uzdgvYa0/s1600/285434_408167679245351_1205087929_n.jpg" title="Image: desirakhmadiyanti-bkkbn.blogspot.com" width="506" />
<br />
<div class="wp-caption-text">
Image: desirakhmadiyanti-bkkbn.blogspot.com</div>
</div>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Pendewasaan Usia Perkawinan, </b>dengan
 meningkatkan usia perkawinan pertama dengan minimal usia 20 tahun bagi 
wanita dan 25 tahun bagi laki-laki. Merencanakan kerangka masa 
reproduksi dengan merencanakannya sebaik mungkin lewat tiga masa 
reproduksi, yaitu menunda perkawinan dan kehamilan, masa menjarangkan 
kehamilan serta masa mencegah kehamilan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="wp-caption aligncenter" style="width: 610px;">
<img alt="Say no... (image:ppkskencanadiy.blogspot.com)" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6imRlqorVLFvesF2lf-BkCK8ZTiCZkWKoIHJvZ5gcbTb8nKB9DQlr8D6OeaflGYuvJjPEGcOwp-8TX-UgTzha1nmy2vXVGM1lnzJ-c4DUOUiTJc8XsSjghy8g4cnf7ItjBIZrGNKlLlNE/s1600/salamgenre.jpg" title="Say no... (image:ppkskencanadiy.blogspot.com)" width="600" />
<br />
<div class="wp-caption-text">
Say no… (image:ppkskencanadiy.blogspot.com)</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3</b><b>. Pemahaman yang benar akan seksualitas serta bahaya NAPZA, HIV dan AIDS, </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4</b><b>. Memiliki Keterampilan Hidup, </b>yang
 mampu menghantarkan remaja untuk berperilaku positif dan beradaptasi 
dengan lingkungan yang memungkinkannya seseorang mampu menghadapi 
berbagai tuntutan dan tantangan dalam hidupnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5. Ketahanan Keluarga Berwawasan Gender, </b>Keluarga memiliki fungsi<b> </b>strategis
 untuk menanamkan nilai kesetaraan dalam setiap aktivitas keluarga, 
karena dalam keluargalah semua struktur, peran, fungsi sebuah sistem 
berada. Lewat kemajemukan ini semua diharapkan ketahanan keluarga dapat 
tercipata dengan sebaiknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>6. Komunikasi Efektif Orangtua terhadap      Remaja, </b>komunikasi
 merupakan cara menyampaikan pemikiran dan bahasa lewat bahasai, 
mendengar, gerak tubuh dan ungkapan perasaan. Komunikasi yang baik dan 
efektif antar orang tua akan menghantarkan remaja menuju gerbang 
kehidupannya dengan baik.<b></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>7. Peran Orangtua Dalam Pembinaan Tumbuh      Kembang Remaja, </b>peranan
 orang tua dalam membimbing remaja dalam masa tumbuh kembangya remaja 
sangat penting dengan meningkatkan rasa percaya dirinya, memotivasinya 
serta serta mampu mandiri mengatasi persoalan-persoalan hidup sang 
remaja. Maka di sini penting orang tua untuk bersikap sebagai <i>pendidik, sebagai panutan, sebagai pendampin, sebagai konselor, sebagai komunikator sekaligus juga sebagai teman dan sahabat</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>8. Kebersihan dan Kesehatan Diri Remaja</b>,
 Keluarga memegang peranan penting untuk mengajarkan pentingnya remaja 
menjaga kesehatannya mulai dari seluruh anggota tubuhnya hingga termasuk
 kebutuhan istirahat dan olah raganya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>9. Pemenuhan Gizi Remaja. </b>perubahan
 anak menuju remaja secara otomatis akan mengalami perubahan pola makan 
pula, pentingnya memberikan pemahaman kepada remaja untuk mengenal pola 
makan sehat serta tidak terpengaruh oleh pola hidup yang tidak sehat. 
Sikap hidup remaja termasuk didalamnya keinginan untuk memiliki tubuh 
yang ideal harus diarahkan pada pola makan/diet yang sehat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Generasi Berencana (GenRe), menuju generasi emas Indonesia</b>.</div>
<div style="text-align: justify;">
Langkah BKKBN mempersembahkan program 
Generasi Berencana (GenRe) sangat diharapkan menjadikan kualitas remaja 
Indonesia mampu menjadi remaja yang mampu menggantikan generasi 
berikutnya, sehingga Indonesia kelak semakin maju serta diperhitungkan 
di mata dunia.</div>
<div style="text-align: justify;">
Generasi yang dipersiapkan dengan 
terencana memerlukan uluran dan kerjasama dari semua pihak, agar 
persoalan remaja serta kendalanya dapat diselesaikan secara 
bersama-sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karena generasi Berencana, bukan tidak mustahil akan melahirkan generasi emas bagi Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<img alt="image: pikrtunasmulya.blogspot.com" height="270" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpC-Fg9Nchc8vm70WjVy1j65COUqxwEZAXU6fFgmjFecZh3-n2oon43etxacBHgo0ooKfhXGXUIXOZmRO9zbrIcTUIbWGczExBPchWwtVoVxP7xGoTgoQ6Bb2qUxNhvl80pgSr6rrZIF8/s1600/genre3.jpg" title="image: pikrtunasmulya.blogspot.com" width="604" />
<br />
<div class="wp-caption-text">
<br /></div>
<div class="wp-caption-text">
<br /></div>
<div class="wp-caption-text">
dikutip dari : http://muda.kompasiana.com</div>

BKKBN generasi GenRe muda Generasi Berencana Menuju Generasi Emas Indonesia

Image: bkkbn.g...

Baca selengkapnya »